Selain memenuhi kebutuhan biologis, aktivitas seks juga bermanfaat menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan sistem imun. Lebih dari itu, rutin bercinta juga akan membantu pasangan mempertahankan kemesraan hubungan pernikahannya.
Rutin bercinta memang membawa dampak positif. Tapi lain hal nya jika Anda dan pasangan terlalu sering berhubungan seks. Ya, hal-hal baik sekalipun jika dilakukan secara berlebihan pun berpotensi membawa dampak negatif.
Apa yang terjadi apabila Anda dan suami bercinta terlalu sering? Menurut terapis seks Kat Van Kirk, salah satu atau keduanya bisa mengalami ruam-ruam kemerahan, iritasi bahkan lecet akibat penetrasi yang terlalu sering tanpa disertai lubrikasi cukup. Sementara dampak negatifnya secara mental, jika gairah seksual antara Anda dan pasangan tak sejalan, akan menjadi beban bagi salah satu pihak yang hasrat seksnya lebih rendah. Entah itu dari pihak istri maupun suami.
"Salah satu pasangan mungkin merasa kewalahan dengan ekspektasi memberikan performa seks lebih dari lainnya. Dan ini bisa menyebabkan penghindaran dan rasa bersalah," ujar penulis buku "The Married Sex Solution: A Realistic Guide to Saving Your Sex Life" ini, seperti dikutip dari Your Tango.
Baca juga infohangat7
Frekuensi bercinta sebenarnya tidak memiliki batasan, karena itu sangat tergantung dari gairah dan mood masing-masing pasangan. Namun bisa dikatakan berlebihan apabila salah satu dari Anda sudah merasa tidak nyaman, mengalami masalah fisik seperti yang disebutkan di atas atau urusan lain menjadi terbengkalai karena Anda dan pasangan terlalu fokus dengan hubungan seks.
"Mayoritas orang menganggap frekuensi seks yang ideal antara satu atau dua kali seminggu. Frekuensi ini biasanya lebih tinggi pada pasangan di awal-awal hubungan," jelas Madeleine Castellanos, M.D., yang juga seorang pakar seks.
Madeleine juga berujar, "Setiap orang punya preferensinya masing-masing yang dibatasi oleh jadwal sehari-hari, pola tidur, dan tentu saja, kesediaan pasangan."
Apa tanda-tandanya ketika Anda dan pasangan terlalu sering berhubungan seks? "Jika banyak urusan tak terselesaikan seperti membersihkan rumah, (terlambat) pergi kerja atau memenuhi kebutuhan pokok demi mendapatkan seks, maka mungkin itu (tanda-tanda) terlalu banyak seks," terang Kat Van Kirk.
Ditambahkan Madeleine bahwa seks memang merupakan salah satu sumber kenikmatan, kebahagiaan dan vitalitas bagi pasangan. Hal yang wajar jika seseorang punya dorongan kuat untuk bercinta. Tapi jika dorongan itu datang secara tiba-tiba atau Anda menginginkan seks secara kompulsif, maka bisa lain cerita.
"Ada kemungkinan Anda menggunakan seks sebagai 'alat' untuk mencapai sesuatu yang lain," tukasnya.
Kondisi apa pun yang terjadi pada Anda dan pasangan mengenai rutinitas bercinta, hal terpenting adalah selalu berkomunikasi satu sama lain. Tidak ada ruginya membicarakan tentang hasrat seksual masing-masing. Apakah frekuensi bercinta terbilang cukup, kurang atau terlalu sering untuk Anda.
Sumber berita http://wolipop.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.